LMI Sumut & Hizbut Tahrir Indonesia serta Sejumlah Ormas Islam Tolak RUU Ormas


DPR RI bersama pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Organisasi Masyarakat (Ormas) yang akan menggantikan UU Nomor 8 Tahun 1985 tentang Ormas.  Tujuan semula membuat kebijakan RUU Ormas ini ingin mengontrol dengan baik semua aktivitas Ormas diseluruh wilayah NKRI. 

Namun RUU ini banyak menimbulkan persengketaan dan polemik karena diduga kuat oleh sejumlah elemen dan Ormas Islam pemerintah saat ini akan kembali menjelma menjadi Orde Baru (Orba) dengan tampilan terbaru sikap represifnya. 

Sejumlah Ormas Islam diantaranya, Kesatuan Aksi Pelajar Islam Indonesia (KAPII), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI), Liga Muslimin Indonesia (LMI), Fron Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI), Pelajar Islam Indonesia (PII), Forum Ummat Islam (FUI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan yang lainnya menilai RUU Ormas ini banyak mengandung kekurangan dan penyempurnaan. 

Berkaitan dengan polemik RUU Ormas  ini, untuk kedua kalinya HTI, MHTI, KAPPI dan sejumlah Ormas Islam lainnya Senin (8/4/2013) mengadakan aksi unjuk rasa damai yang meminta RUU Ormas tersebut ditolak pengesahannya.  Karena menurut mereka perlu adanya pembaharuan rumusan urgensi.

Selain itu perlu juga dilakukan argumentasi filosofis dan sosiologis yang berhubungan antara masyarakat dengan eksistensi NKRI disamping RUU Ormas ini dirasa tidak sesuai dengan pengamalan Pancasila yang termaktub dalam sila ke 4  didalamnya menegaskan,  “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.

Solusinya menurut mereka RUU Ormas Islam ini harus diganti dengan RUU Masyarakat Madani karena Tatanan Masyarakat Madani lebih pas dan cocok dengan kepentingan dan visi kebangsaan Indonesia yang berjiwa religious dan berbudi pekerti mulia yang lebih selaras dengan kepentingan seluruh masyarakat Indonesia. 

Ribuan massa Ormas Islam yang hadir ke rumah perwakilan rakyat Sumatera Utara di Jalan Tuanku Imam Bonjol nomor 5 tersebut di dominasi kaum wanita dari MHTI dengan berjalan kaki. Sebagian lain dari mereka menggunakan mobil pribadi, Betor dan kenderaan roda dua yang dipasangi sejumlah bendera tulisan arab.  Mereka juga melengkapi aksi demo dengan menggunakan seperangkat soundsistem yang diangkut dengan mobil pick up. 

Kehadiran mereka di DPRD Sumut disambut baik perwakilan Humasy dan dua anggota dewan, Ir. H. Kamaluddin Harahap, MSi dan Bokar Tambak dari Fraksi PAN. (Kamaluddin sendiri selain anggota juga merupakan salah seorang unsur pimpinan di DPRD Sumut dengan jabatan wakil ketua – red). Meskipun aksi demo disesaki ribuan massa yang padat dari berbagai elemen dan Ormas Islam, namun unjukrasa dalam rangka menyampaikan aspirasi Ummat Islam ini berlangsung aman dan kondunsif. 

Pada intinya DPRD Sumatera Utara melalui Kamaluddin dan Bokar Tambak menyambut baik aspirasi yang disampaikan sejumlah Ormas Islam.  Aspirasi penolakkan RUU Ormas Islam akan segera diresponsif ke DPR RI dan Pemerintah Pusat (Kemendagri) di Jakarta.  Pernyataan politisi Islam itu disambut hangat pendemo dengan teriakan ghiroh  “Allahu Akbar”

Sumber : DNA Berita

Related

SUMUT 3849546237243774341

Posting Komentar

emo-but-icon

Hot in week

Recent

Comments

item