MER-C KIRIM TIM MEDIS BANTUAN KETIGA TITIK PENGUNGSIAN ROHINGYA
http://lmisumut.blogspot.com/2016/06/mer-c-kirim-tim-medis-bantuan-ketiga.html
Medan, 3 Sya’ban 1436/21 Mei 2015 (MINA) –
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melalui perwakilan cabangnya
di Medan mengirimkan tim medis dan bantuan kemanusiaan yang akan
mengunjungi tiga titik pengungsian Rohingya yakni di Pangkalan Susu
(Langkat), Langsa (Aceh Timur), dan Lhoksukon (Aceh Utara).
Tim yang dikirimkan berjumlah lima orang
yang terdiri dari dua orang dokter dan satu orang perawat relawan MER-C,
serta dua orang dari perwakilan ormas Islam Liga Muslim Indonesia (LMI)
Sumatera Utara dan Forum Umat Islam (FUI) Sumatera Utara.
“Pengiriman Tim bersama ini merupakan
langkah sinergis untuk melaksanakan Misi Kemanusiaan yang bukan hanya
bertujuan memberikan bantuan namun juga melakukan perjuangan advokasi
tentang problematika Rohingya,” kata Ketua MER-C Cabang Medan, Ahmad
Handayani kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (21/5).
Ahmad Handayani mengatakan, bantuan
kemanusiaan saat ini belum bisa menyelesaikan masalah substansi dari
kebutuhan etnis Rohingya itu sendiri.
“Masalah ini hanya bisa diselesaikan bila
etnis Rohingya dan etnis muslim lainnya di Myanmar mendapat pengakuan
kewarganegaraan (di Myanmar),” ujar Ahmad Handayani.
Sebelumnya, MER-C Indonesia telah
mengirimkan dua tim ke Sittwe Myanmar pada tahun 2012 dan 2015 lalu. Tim
mengunjungi sejumlah titik pengungsian baik kamp Muslim maupun kamp
Budha dan menyalurkan bantuan langsung.
“MER-C Medan bersama Ormas Islam akan
melaksanakan Misi Bantuan dan Advokasi Kemanusiaan dengan tujuan utama
memperjuangkan pengakuan kewarganegaraan etnis rohingya dan etnis muslim
lainnya di Myanmar,” tegas Ahmad Handayani.
Menurutnya guna mencapai tujuan utama
tersebut, pihaknya dan tim akan melakukan berbagai kegiatan di kamp
pengungsian, yaitu pertama, melakukan assessment (penilaian)
kondisi kesehatan dan sosial pengungsi, asal pengungsi, perkembangan
terbaru situasi Rohingya dari para pengungsi, dan hal lain seputar
konflik kemanusiaan yang diderita pengungsi.
Kedua, Ahmad melanjutkan, memberikan
bantuan pelayanan kesehatan di pengungsian yang berfokus kepada
pelayanan kelompok rentan (balita, anak, ibu hamil dan menyusui, serta
lansia) dan bantuan logistik jangka pendek dan perencanaan bantuan
logistik jangka panjang.
“Ketiga, berkoordinasi dan berdiskusi
dengan Pemda Aceh dan Pemkab Aceh Utara seputar rencana pengelolaan
pengungsi; dan keempat, memaparkan hasil kunjungan Tim MER-C ke Myanmar
2015 kepada pihak terkait,” kata Ahmad Handayani menjelaskan.
(L/P010/R05)
Sumber :Mikrajnews