Temu Tokoh Islam : Kebangkitan Nasional ; antara Budi Utomo atau Serikat Dagang Islam
http://lmisumut.blogspot.com/2016/06/temu-tokoh-islam-kebangkitan-nasional.html
- Friday, 15 May 2015 20:25
Sumutdaily | Medan ~ Sampai
hari ini, Budi Utomo yang dicetuskan pada 20 Mei 1908 banyak diklaim sebagai
sebuah organisasi yang dianggap membangkitkan semangat nasionalisme rakyat
Indonesia untuk melawan penjajah.
Klaim tersebut terus tumbuh dan berkembang di seluruh alam pikiran
bangsa Indonesia. Bahwa Budi Utomo (BU) adalah organisasi yang terlahir dari beberapa siswa School Tot Opleiding Van Indische Artsen
(STOVIA) yang dipimpin oleh dr. Soetomo ini menjadi bahan hafalan
dalam pelajaran sejarah.
Pengaruh organisasi ini begitu meluas sehingga mampu membangkitkan semangat nasionalisme bukan saja di Jawa, namun juga di Sumatera dan seluruh daerah Indonesia. Klaim tersebut bisa ditemukan hampir di semua diktat buku pelajaran
sejarah nasional Indonesia dari berbagai macam penerbit buku-buku
pelajaran & umum di Indonesia.
Hingga pada akhirnya kita dibuat
percaya dan mengakui bahwa tanggal
dan bulan itulah yang paling tepat untuk memperingati bangkitnya
Indonesia sekaligus awal mula perjuangan kemerdekaan melewati jalur
organisasi dan diplomasi.
dan bulan itulah yang paling tepat untuk memperingati bangkitnya
Indonesia sekaligus awal mula perjuangan kemerdekaan melewati jalur
organisasi dan diplomasi.
Sejumlah pertanyaan yang layak
dikemukakan, benarkah lahirnya semangat kebangkitan dan nasionalisme tersebut
dipelopori oleh Budi Utomo. Tidak adakah peran organisasi lain yang juga
menjadi tonggak sejarah penting bagi kebangkitan bangsa ini.
Tersembunyi atau Disembunyikan Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908, sedangkan Sarekat Dagang Islam mulai beroperasi pada tanggal 16 Oktober 1905. Dari sisi siapa yang duluan, tentu Sarekat Dagang Islam yang memulakannya. Tahun berdiri ini penting karena acap menjadi faktor utama untuk menentukan siapa yang lebih dulu berkiprah.
Tersembunyi atau Disembunyikan Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908, sedangkan Sarekat Dagang Islam mulai beroperasi pada tanggal 16 Oktober 1905. Dari sisi siapa yang duluan, tentu Sarekat Dagang Islam yang memulakannya. Tahun berdiri ini penting karena acap menjadi faktor utama untuk menentukan siapa yang lebih dulu berkiprah.
Dari kelahiran ini, argumentasi yang
dikemukakan kemudian akan bertemu dengan analisis yang lain. Adakalanya, sebuah organisasi berdiri karena
dipengaruhi berdirinya organisasi lain. Bisa karena persaingan, bisa pula
karena respons dari yang pertama berdiri. Maka itu, soal tanggal, bulan, dan
tahun berdiri ini penting untuk dikemukakan sebelum alasan lain.
Berdasarkan pemikiran tersebut, Konsorsium bersama elemen-elemen Islam Sumatera Utara diantaranya Liga Muslim Indonesia (LMI) Sumatera Utara, Komite Integritas Anak Bangsa (KIRAB), Forum Ukhuwah Binaul Ummah (FUBU), Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Medan, Jalan Lurus Generasi Akhir Zaman (JALUR GAZA), Kesatuan Mahasiswa Islam (KMI) Sumut & beberapa elemen lainnya, menggagas sebuah Forum diskusi dengan Program “MEDAN SYARI’AH CLUB” yang kali ini mengangkat thema “Kebangkitan Nasional Budi Utomo atau SerikatDagang Islam”
Berdasarkan pemikiran tersebut, Konsorsium bersama elemen-elemen Islam Sumatera Utara diantaranya Liga Muslim Indonesia (LMI) Sumatera Utara, Komite Integritas Anak Bangsa (KIRAB), Forum Ukhuwah Binaul Ummah (FUBU), Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Medan, Jalan Lurus Generasi Akhir Zaman (JALUR GAZA), Kesatuan Mahasiswa Islam (KMI) Sumut & beberapa elemen lainnya, menggagas sebuah Forum diskusi dengan Program “MEDAN SYARI’AH CLUB” yang kali ini mengangkat thema “Kebangkitan Nasional Budi Utomo atau SerikatDagang Islam”
Dalam keterangan
Pers nya, Afrian Effendi Lubis, Koordinator Program
yang juga adalah Sekretaris Umum LMI Sumatera Utara, menjelaskan bahwa program tersebut akan dilakukan secara kontiniu dengan thema-thema yang berkaitan dengan upaya penegakan syariat di Indonesia.
yang juga adalah Sekretaris Umum LMI Sumatera Utara, menjelaskan bahwa program tersebut akan dilakukan secara kontiniu dengan thema-thema yang berkaitan dengan upaya penegakan syariat di Indonesia.
“Untuk momentum bulan mei 2015 ini,
kami mengambil thema tersebut, berkaitan dengan tanggal & momentum yang
tepat untuk mengkaji relevan atau tidaknya pengambilan tanggal 20 mei tersebut
menjadi pijakan untuk peringatan Hari Kebangkitan Nasional,” terang Afrian.
Acara tersebut dilaksanakan pada
hari Sabtu16 Mei 2015, jam 20.00
wib sampai dengan 23.00 WIB di Hotel Madani, Jl. SM Raja Medan.
wib sampai dengan 23.00 WIB di Hotel Madani, Jl. SM Raja Medan.
Beliau menambahkan, bahwa target
dari kegiatan ini adalah berkumpulnya tokoh-tokoh akademisi, sejarawan,
eksekutif & legislatif serta prakitisi lainnya serta mendapatkan sebuah
pemahaman yang sama tentang isu yang diangkat.
Sehingga baik pemerintah,
tokoh maupun rakyat secara umum dapat memahami sekaligus memberi kritikan yang
konstruktif
bagi pengambil kebijakan di negara ini terhadap hal-hal yang
menghambat atau justru malah menghalangi kebangkitan Islam di
Indonesia dari segala lini kehidupan.
bagi pengambil kebijakan di negara ini terhadap hal-hal yang
menghambat atau justru malah menghalangi kebangkitan Islam di
Indonesia dari segala lini kehidupan.
Dengan ini pula, Panitia juga
mengundang Tokoh-tokoh Islam yang
berkompeten dalam isu tersebut untuk hadir dan berpartisipasi menuangkan pendapat serta masukannya terhada isu yang diangkat.
berkompeten dalam isu tersebut untuk hadir dan berpartisipasi menuangkan pendapat serta masukannya terhada isu yang diangkat.
“Sebab boleh jadi,
keterbatasan panitia dalam mengundang tokoh-tokoh Islam yang ada dapat kiranya
tertutupi dengan pemberitaan dan
sosialisasi media ini. Bagi Tokoh-tokoh Islam yang belum terhubungi,
yang ingin berpartisipasi dan mendukung dalam acara tersebut, baik moril maupun
materil, dapat menghubungi pusat informasi panitia di HP 085270562145
(Muhammad Yusuf Hanafiah).
Sumber : Sumut Daily