Ratusan Jamaah Masjid Raudhatul Isla ofm Kutuk Kebiadaban Israel

Badan Kenaziran Masjid (BKM) Raudhatul Islam Jalan Putri Hijau Gang Peringatan Kelurahan Silalas Medan Barat bekerjasama dengan Mer-C cabang Medan, Liga Muslimin Indonesia (LMI), Kahmi, Baitul Mall Abdurahman Bin Auf dan Aliansi Ormas Islam Rabu malam (21/11/2012) ba'da sholat Isya menggelar pemutaran film kebiadaban Israel membantai Muslim Palestina di Gaza.

Ratusan jamaah Masjid Raudhatul Islam mengutuk keras kebiadaban zionis Israel yang telah membomi dan membunuhi masyarakat Muslim Palestina termasuk anak-anak. Di film dokumenter berdurasi lebih kurang 20 menit tersebut digambarkan kebrutalan tentara-tentara Israel membantai pria tidak berdaya, kaum wanita dan anak-anak Palestina.

"Kebiadaban tentara Israel yang semena-mena ini, tidak bisa dibiarkan begitu saja PBB harus segera bertindak cepat untuk menghentikan pembantaian ini dan jangan diskriminatif.  OKI (Organisasi Negara-Negara Islam) juga harus segera turun tangan.

Bila ternyata PBB melempem dan ogah-ogahan menangani persoalan luar biasa ini OKI diharapkan menurunkan pasukan militernya untuk menghentikan, mencegah dan menjaga agar kebrutalan tentara Israel terhadap Muslim Palestina tidak lagi dapat dilakukan dimasa-masa mendatang," tegas humas BKM Raudhatul Islam Muhammad Gandhy Siagian,SH.

Pemutaran film yang diwarnai guyuran rintik hujan di Masjid Raudhatul Islam ditindak lanjuti dengan pengumpulan dana untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza - Palestina. Dari jamaah yang didominasi kaum ibu dan remaja putri ini terkumpul dana bantuan sebesar Rp. 3.450.000,-  Kedepan pada pertemuan selanjutnya dengan Mer-C, BKM akan mengumpulkan massa/ jamaah lebih banyak lagi karena rencana pertemuan Rabu malam ini terkesan mendadak.

Sekjend LMI Sumut Afrian Effendy mengatakan, sekecil apapun bentuk dukungan seorang Muslim kepada saudaranya kaum Muslim  Palestina yang telah menjadi korban kebrutalan dan kebiadaban Israel harus dilakukan. Untuk saat ini dukungan moril dan dana untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina adalah hal yang sangat memungkinkan dan tepat untuk dilakukan.

Jangan sampai kita tidak memiliki bukti dukungan sebagai masyarakat Muslim Indonesia terhadap derita saudara kita di Palestina. "Dilemmanya NKRI bukanlah negara Islam, sehingga negeri yang mayoritas penduduknya Muslim ini tidak mampu berbuat banyak mensikapi pembantaian zionis Israel terhadap kaum Muslim Palestina di Gaza.  Akhirnya hanya masyarakat Muslim di Indonesialah yang bergerak membantu pejuang-pejuang Palestina tanpa disertai peran aktif pemerintah Indonesia.

Ketua Umum Mer-C cabang Medan dr. Ahmad Handayani didampingi aktivis LMI Firman Tarmizi, Ketua Kahmi (Korps Alumni Mahasiswa Islam) Medan Drg. Muhammad Sahbana, aktivis Baitul Mall Abdurahman Bin Auf Muhammad Rizal, Aktivis Islam Pembela Masjid Ahmadin Parinduri, Rahmadsyah, Bendahara BKM Raudhatul Islam Ali Hasan mengatakan, proses penggalangan dana sudah dilakukan sejak 2009 diseluruh Indonesia dengan melakukan pemutaran film (kebiadaban Israel) nonton bareng, penjualan stiker dan penjualan buku-buku Jihad Islam.

Hal ini termasuk yang dilakukan di beberapa masjid diantaranya Masjid Baiturahman di Johor Indah Permai I, Masjid At Taqwa di Jalan Medan Area Selatan dan berbagai masjid lainnya yang kesemuanya mencapai Rp. 24,6 miliyar.

Direncanakan pada Jum'at (23/11/2012) Mer-C dan Aliansi Ormas Islam akam melakukan unjuk rasa ke Konsulat General Amerika di Uniland Plaza Jalan MT. Haryono dengan titik kumpul di Masjid Al Ikhlas Jalan Timor Medan. "Sebenarnya banyak cara untuk memberi dukungan terhadap para pejuang di Gaza diantaranya memberikan desakan kepada pemerintah untuk melakukan pencegahan terhadap pembunuhan demi pembunuhan di Gaza.

Dukungan moril yang diberikan mesti ada bentuknya, alhamdulillah sekarang ini Mer-C sudah mengumpulkan dana bantuan Ummat Islam Rp. 24,6 milyar  sementara dana yang dibutuhkan untuk pembangunan RS Indonesia di Gaza sebesar Rp. 30 milyar. Rp.15 milyar untuk konstruksi banunan yang sekarang pengerjaanya sedang finisihing.  Kekurangan dana sekitar Rp. 5,4 milyar adalah untuk membeli perlengkapan alat-alat medis. Tenaga para medis Insya Allah akan di isi oleh dokter-dokter dari Indonesia.     

Yang terpenting bagi kita adalah menyatukan visi Ummat Islam, target Ummat Islam adalah menguasai Al Aqsa karena Al Aqsa adalah milik Ummat Islam," ungkap dokter muda ini serius.


sumber ; DNA Berita

Related

SUMUT 6226633426552715940

Posting Komentar

emo-but-icon

Hot in week

Recent

Comments

item